Pengertian Shuluhiy Tanjizy Qobdoh

Share it:

 


Memahami tujuh (7) sifat Ma'ani Allah[1]

Sifat Ma'ani ada tujuh (7)

SIFAT MA'ANI

7

6

5

4

3

2

1

كلام

بصر

سمع

حياة

علم

إرادة

قدرة

Berbicara

Melihat

Mendengar

Hidup

Ilmu

Ingin

Mampu

 

1.       Qudroh (Ta'aaluq dengan Mumkin)

2.       Irodah (Ta'aaluq dengan Mumkin)

3.       Ilmu (Ta'alluq dengan Wajib, Mustahil dan Jaiz)

4.       Hayat (Tidak memiliki Ta'alluq)

5.       Sama' (Ta'alluq dengan Semua yang ada/yang nyata)

6.       Bashor (Ta'alluq dengan Semua yang ada/yang nyata)

7.       Kalam. (Ta'alluq dengan Wajib, Mustahil dan Jaiz)

SIFAT MA'ANI

لا بتعلق بشيئ

تعلق (Hubungan/Kerja)

تعلق (Hubungan/Kerja)

تعلق (Hubungan/Kerja)

موجودات

واجب و مستحيل و جائز

ممكنات

4

6

5

7

3

2

1

حياة

بصر

سمع

كلام

علم

إرادة

قدرة

Berbicara

Melihat

Mendengar

Hidup

Ilmu

Ingin

Mampu

 

1.       Ketika membahas tentang sifat Ma'ani, maka tidak terlepas dari pembahasan:

a)      Kerja, Hubungan atau Keterkaitan (تعلق).

b)      Mungkin (ممكن) dan Bekas atau Pengaruh (تأثر).

c)       Ada (موجود) dan Tiada (معدوم).

d)      Nyata (وجود) atau Tiada Nyata (عدم).

2.       Begitu pula halnya dari point (a) hingga (d) tidak lepas dengan:

a)      Bekas atau Pengaruh (تأثر).  

b)      Mungkin (ممكن).

c)       Wajib, Mustahil dan Ja'iz (واجب و مستحيل و جائز)

3.       Point nomor dua (2) tidak lepas atau ada hubungan (تعلق) dengan:

a)      Tanjizy hadits (التنجيزي الحادث).

b)      Tanjizy qodim (التنجيزي القديم).

c)       Suluhy qodim (صلوحي قديم)

d)      Qobdoh (قبضة).

e)      Majazy dan Hakiki (مجازي و حقيقي).

4.       Halnya juga tentunya terkait dengan Tindakan (أفعال) Allah.

5.       Jika sudah terkait dengan Tindakan atau Af'al Allah maka tentunya kembali kepada sifat Ja'iznya Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Sama kita ketahui bahwa Allah memiliki 20 sifat wajib, 20 sifat mustahil dan 1 sifat Ja'iz.

Dari point satu (1) hingga lima (5) sudah dapat dilihat bahwa ketujuh (7) sifat Ma'ani tersebut akan akan diletakkan kepada tempatnya masing-masing untuk dapat memahami secara baik dan benar tentang penggunaan (تعلق) yang dinamai atau diistilahkan dengan hubungan atau keterkaitan atau kerja Allah 'Azza Wajalla.


Pembahasan Pertama "Qudroh" dan terkait dengan satu sifat "Ja'iz" dengan perbuatan atau perilaku atau Af'al (أفعال)

1.       Kerja (تعلق) Qudroh (قدرة)

Beberapa hal yang harus diperhatikan tentang qudroh adalah:

1.       Kerja atau eksistensi qudroh itu tentunya harus memiliki bahan, dan bahannya adalah:

a)      Nyata (وجود) dan atau Tidak Nyata (عدم).

Pengertian nyata disini masih sebatas bahan dan bahan tersebut belum dijadikan sesuatu. Pengertian dari Tidak nyata disini juga masih bahan, artinya tidak dinyatakan. Maksudnya adalah, bahan tersebut nantinya jadi diwujudkan atau tidak jadi diwujudkan.

b)      Diwujudkan (موجود)  dan atau Tidak diwujudkan (معدوم).

Pengertian diwujudkan disini adalah; bahan yang sudah ada akan diwujudkan dan atau tidak diwujudkan, contohnya adalah; kayu adalah bahan, tentunya bahan kayu ini bisa dijadikan apa saja, seperti pintu, jendela, lemari dan lain sebagainya. Namun ketika sipemilik kayu ingin menjadikan bahan tersebut menjadi sesuatu, tentunya hanya menjadi satu benda saja, seperti pintu saja atau jendela saja dengan berbagai macam motif tentunya. Bahan tersebut diwujudkan adanya menjadi pintu atau tidak jadi diwujudkan menjadi pintu, itu tergantung sipemilik bahan.

c)       Patut, Pantas, layak, wewenang atau kesiapan terlebih dahulu (صلوحي قادم)

Qudroh memiliki hubungan (تعلق) erat dengan shuluhy qodim, artinya; pemilik kayu harus memiliki kewenangan, kesiapan,dan kepatutan untuk menjadikan bahan tersebut untuk dijadikan apa saja, artinya mampu menjadikan bahan itu menjadi apa saja sesuai kehendaknya (artinya masih dalam benak, atau bisa disebut kerja belum nyata, istilahnya Shuluhil qodim), walupun nantinya yang jadi itu hanya jadi satu (artinya setelah diwujudkan realita yang ada dalam benak menjadi sebuah barang, atau disebut kerja nyata, istilahnya Tanjizy hadits), dan point (c) ini erat hubungannya dengan point (a) dan (b). Diberi kesimpulan; siap menciptakan

d)      Kerja nyata yang bersifat baharu (تنجيزي حادث).

Pengertiannya adalah; setelah kesiapan sudah benar-benar matang dengan segala sesuatunya serta konsekwensinya, maka dimulailah pekerjaan itu untuk menjadikan bahan tersebut menjadi pintu atau jendela (ممكن) yang baik dan benar dengan motifnya (تنجيزي مختص بالحال), ketika palu atau mesin sudah digerakkan ternyata jadilah pintu (قبضة حقيقي) dan bukan jendela, dan tentunya pintu yang pertama sekali ada didunia ini, dan pintu itu disebut baharu, sebab dulunya tidak ada (معدوم)menjadi ada (موجود), kemudian ketika pemilik kayu ingin meniadakannya kembali, artinya dibakar atau dibumi hanguskan (قبضة مجازي) ia mampu melakukan itu, sebab dulunya tidak ada (عدم), namun keadaan ini tidak ada hubungannya dengan Shuluhy Qodim, sebab semua karya pintu dalam genggaman (قبضة) sipemilik pintu,   inilah pengertian dari Tanjizy Hadits, diberi kesimpulan; nyata menciptakan.


[1] Muhammad Syafi'i Tampubolon, S.Sos (25 Agustus 2022 Lae Bersih Kota Subulussalam Aceh)

Share it:

Ilmu

Post A Comment:

0 comments:

Terimakasih telah meninggalkan pesan kepada kami.

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.